4 Smelter di IMIP Bakal Produksi Bateri Lithium NCM
Jakarta, CNBC Indonesia- CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Alexander Barus menyebutkan bahwa saat ini smelter mayoritas menyerap bijih nikel kadar 1,8% keatas, sementara untuk kadar rendah diserap untuk produk stainless steel seri 200 dan untuk komponen baterai listrik.Sehingga kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel dinilai sudah baik dan berguna.
IMIP mencatat saat ini di kawasan industri pengolah logam yang dikelola IMIP ada 4 perusahaan smelter yang akan memproduksi katoda nikel-kobalt-mangan (NCM) dengan total kapasitas produksi 240 ribu nikel murni. Lalu seperti apa perkembangan pembangunan pabrik smelter di IMIP? Selengkapnya saksikan dialog Savira Wardoyo dengan CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Alexander Barus dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Jum'at, 06/11/2020)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.