4 TKA Masih di China, Begini Langkah PT. Huadi Nickel Alloy Antisipasi Virus Corona
RAKYATKU.COM, BANTAENG - PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia memiliki langkah antisipasi terhadap virus corona.
Apalagi, perusahaan smelter ini, memiliki tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari Negara Cina.
Diketahui, Virus corona kini masuk di Indonesia. Hingga Senin (9/3/2020), pemerintah mengumumkan ada 19 kasus positif virus corona di Indonesia. Wabah virus ini bermula di Wuhan, Cina.
Mengenakan kemeja biru tua, HR Manager PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, Andi Adrianti Latippa ditemui Rakyatku.com, di kantin kantornya yang berada di Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Selasa (10/3/2020).
Perempuan yang akrab disapa Karaeng Rita ini mengatakan, "kita sudah antisipasi dari awal. Jadi semua karyawan, dari sini (Indonesia) maupun TKA, setiap masuk kerja dan pulang kerja selalu dicek suhu tubuhnya dan tensi."
Perusahaan pengolaan nikel ini, kata dia, bahwa menyediakan klinik kimia farma. Tentunya disiapkan dokter yang berjaga selama 24 jam di dalam kantor itu.
Terlebih lagi, beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Bantaeng telah melakukan pemeriksaan terhadap karyawan PT. Huadi.
"Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sesuai standar deteksi awal, diantaanya pemeriksaan suhu badan, fisik, tensi," bebernya.
Ia pun meyakini, "insya Allah, sejauh ini kita (karyawan PT. Huadi) aman. Karena kita tidak mau ada kondisi dari luar yang terpengaruh kondisi di sini. Sehingga semua bisa berjalan sesuai kegiatan perusahaan," tuturnya.
Karaeng Rita mengaku, bahwa PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia memiliki 48 tenaga kerja asing asal Cina.
Akan tetapi, kata dia, "saat ini, hanya 44 TKA yang berada di Bantaeng. 4 orang masih di Cina. Belum bisa pulang (ke bantaeng), karena sudah ada larangan (orang Cina) datang (Indonesia)."
Jika pemerintah sudah memperbolehkan, lanjutnya, 4 TKA perusahaan smelter ini baru bisa ke Bantaeng bekerja lagi.
"(TKA lain) yang masih disini (Bantaeng), baru ada suspek corona," pungkasnya. Tags
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.