400 Pekerja Smelter Asal China Dilarang Balik ke RI Gara-gara Corona
Jakarta -Direktur Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan, virus corona bakal berdampak pada sektor tambang. Bambang mengaku, dirinya baru saja melakukan kunjungan kerja untuk memantau pembangunan smelter di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Di sana, Bambang mendapat keterangan di mana pekerja asal China yang pulang kampung tak bisa kembali ke Indonesia.
"Kalau untuk pekerja smelter kebetulan mengalami sendiri datang Virtue Dragon Sultra memang yang masih tahap pembangunan ada yang terganggu karena tenaga kerja China yang pulang tak bisa masuk kembali," katanya di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020).
Dia menyebut pekerja asal China yang tidak bisa balik ke Indonesia antara 300 hingga 400 pekerja.
"Jadi mereka terganggu karena 300-400 pekerja tidak bisa kembali," terangnya.
Meski begitu, dia menuturkan, hingga saat ini belum ada laporan dari perusahaan tambang yang terganggu karena virus corona. Bambang mewaspadai virus ini akan memberi pengaruh, cepat atau lambat.
"Saya kira pengaruh cepat atau lambat pasti ada, untuk saat ini perusahaan masih belum menyampaikan hal-hal yang menyangkut gangguan itu untuk saat ini," kata Bambang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.