a a a a a
News Update AP3I: Relaksasi Ekspor Jangan Terlalu Lama
News

AP3I: Relaksasi Ekspor Jangan Terlalu Lama

AP3I: Relaksasi Ekspor Jangan Terlalu Lama
Jakarta, TAMBANG – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), Prihadi Santoso, meminta pemerintah memangkas waktu pelaksanaan relaksasi ekspor dari lima tahun menjadi tiga tahun.

Sedianya, relaksasi ekspor yang dimulai sejak tahun 2017 dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara, akan berakhir pada 2022 mendatang. Namun menuurut Prihadi, cukup sampai 2019 pelaksanaan relaksasi ekspor.

“Kalau bisa relaksasi ini harus secepatnya dihentikan. Lima tahun itu terlalu lama. Saya rasa tiga tahun saja cukup,” papar Prihadi, kepada tambang.co.id, di Jakarta, Selasa (27/2).

Prihadi berpandangan, pembangunan smelter yang sedang digalakkan oleh para pengusaha smelter saat ini, paling lambat dalam waktu tiga tahun bisa selesai.

“Sebab kita tahu hitungannya. Smelter tembaga kira-kira tiga tahun selesai. Apalagi smelter nikel, justru bisa lebih singkat. Jadi kalau sampai tahun 2022, terlalu lama,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan rekomendasi ekspor kepada perusahaan yang terus berpacu mengerjakan pembangunan smelter. Hal itu menjadi kontrol pemerintah dalam memberikan rekomendasi dan diawasi dengan aturan yang jelas. Yaitu melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomo 1051 tentang Standar Operasional Prosedur dan Pedoman Evaluasi Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam.

Karena itu, bila pembangunan smelter bisa selesai dalam waktu tiga tahun. Maka pemerintah seharusnya, tidak memperpanjang rekomendasi ekspor hingga sisa tahun berikutnya.

“Toh ada pertimbangan lain, yaitu cash flow. Saya rasa sama, relaksasi 3 tahun itu cukup,” pungkasnya.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT