Ada Covid-19, Freeport Sebut Produksi Sesuai Target
TIMIKA – Hingga kuartal II/2020, produksi biji emas, tembaga dan perak PT Freeport Indonesia atau PTFI masih sesuai target yang disepakati dengan pemerintah, meski operasional terganggu covid-19.
"Target kami tidak berubah, tetap seperti awal tahun meskipun menghadapi masa sulit akibat adanya pandemi covid-19. Sampai dengan kuartal kedua tahun ini, produksi tambang bisa dikatakan memenuhi target. Ini tentu sangat menggembirakan," kata VP Govrel PT Freeport Indonesia, Johnny Lingga, dikutip dari Antara, Rabu (8/12).
Ia melanjutkan, jika tidak ada kendala berarti ke depan, sampai akhir 2020 diharapkan produksi tambang yang berlokasi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, dapat memenuhi target. Namun, ia tak menyebutkan berapa jumlah produksi di kuartal II/2020 maupun target yang disepakati.
Sebelumnya diberitakan, produksi Freeport di kuartal I anjlok, lantaran paparan covid-19, gangguan keamanan, hingga penghentian operasional tambang terbuka Grasberg menjadi sebab.
Kepala Kantor Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Amamapare, I Made Aryana, Rabu (29/4) menyebutkan pada kurun waktu tiga bulan pertama tahun ini, PTFI memproduksi tembaga sebanyak 127 juta pon dan produksi emas sebanyak 139.000 ounces.
Produksi tembaga tersebut turun 21% dari realisasi periode yang sama tahun 2019 yaitu sebanyak 174 juta pon. Sementara, produksi emas Freeport Indonesia merosot tajam sebesar 40,85% dari realisasi produksi pada periode yang sama tahun 2019 yaitu sebanyak 235.000 ounces.
PTFI, katanya, juga menurunkan target penjualan tembaga menjadi 742 juta pon sepanjang tahun ini, hal mana merupakan penurunan sekitar satu persen dari target awal sebanyak 750 juta pon. Sementara target penjualan emas tidak mengalami penurunan atau tetap sebesar 775.000 ounces.
"Freeport McMoran memangkas target penjualan tembaganya sekitar 11% sebagai dampak pandemi covid-19," kata Made.
Sejak Maret lalu PT Freeport Indonesia menghadapi risiko berat akibat adanya pandemi covid-19 yang menyebar hingga ke wilayah Tembagapura dan membuat ratusan karyawan terpapar.
Guna menekan penyebaran kasus covid-19 di wilayah Tembagapura, Freeport berencana mengurangi kepadatan populasi karyawan dan keluarganya yang bermukim di wilayah Tembagapura hingga hanya tersisa sekitar 12.500 orang.
"Target kita yang nantinya tersisa di Tembagapura itu tinggal 12.500. Sebelumnya populasi di Tembagapura itu mencapai 17.000 orang. Sekarang tersisa hanya sekitar 13.500 orang," kata Johnny.
Johnny menegaskan pengurangan populasi karyawan di wilayah Tembagapura bukan diartikan sebagai pemutusan hubungan kerja bagi sebagian karyawan, baik yang berstatus permanen di Freeport maupun perusahaan subkontraktor.
"Bukan berarti dihabisin yang lain, tidak demikian. Tapi karena saat ini kita masih berada dalam situasi pandemi covid-19 maka sebagian yang lain cuti kerja dan lain-lain. Hak-hak mereka tetap dibayarkan seperti biasa, tidak kurang sepeserpun. Perusahaan harus melakukan hal ini sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19 dalam hal menjaga jarak fisik," jelas Johnny.
Menurut dia, setiap karyawan yang hendak berangkat cuti kerja dari Tembagapura baik ke Timika maupun ke luar daerah sekarang ini harus melewati pemeriksaan sampel usap hidung dan tenggorokan menggunakan peralatan polymerase chain reaction atau PCR.
Hal serupa juga berlaku bagi karyawan yang hendak kembali ke Tembagapura dari Timika ataupun dari daerah asalnya.
"Semua lalu lintas karyawan baik dari Tembagapura ke Timika maupun sebaliknya sekarang ini harus benar-benar dipastikan mereka sehat atau bebas covid-19," jelasnya. (Fin Harini)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.