Akankah MIND ID Serap Divestasi Vale, Berapa Nilainya?
Namun usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, manajemen Vale Indonesia belum bisa memberikan detail apakah 20% divestasi saham tersebut akan diserap oleh BUMN pertambangan yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) atau tidak, sebagaimana yang dilakukan saat divestasi PT Freeport Indonesia.
MIND ID adalah brand baru yang resmi diperkenalkan untuk holding BUMN pertambangan yang sebelumnya bernama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum.
"Loh kalau divestasi ini kan selalu begitu [ditawarkan ke BUMN]. [Cuma] pastinya belum [detail]," kata Nico Kanter, President and CEO Vale Indonesia, usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara, Senin (23/9/2019).
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menerima Eduardo Bartolomeo, President and CEO Vale SA (Brazil), Mark Travers, Executive Director Vale Base Metal (Kanada), dan Nico Kanter.
"[tanya] ESDM [soal Inalum]. Pemerintah akan support, itu janji presiden karena Vale menunjukkan komitmennya. Kan dia [presiden] bilang akan dipercepat. Jadi insyaAllah nih doain aja ya [divestasi dipercepat], kata Nico.
"Kalau dilihat-lihat sih arahnya ke pemerintah, siapa [pihak yang ditunjuk] pemerintah tentukan ya kita tunggu saja lah [BUMN-nya siapa]," kata Nico sambil menjelaskan bahwa Vale Indonesia sudah siap.
Nico juga sekali lagi menegaskan bahwa komitmen yang disampaikan kepada Presiden ialah mengenai investasi secara jangka panjang di Indonesia.
Dia menjelaskan, investasi ke depan arahnya tetap pada feronikel dan HPAL atau High Pressure Acid Leaching Process. "Oh kalau untuk investasi kan sesuai yang pernah kami sampaikan. Kami akan tetap ada di feronikel dan HPAL. Semua itu akan ke arah sana."
"Yah, [termasuk] smelter yang akan dibangun itu nanti semuanya akan berkisar di feronikel dan HPAL yang nantinya akan menjadi bahan baku.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.