Aksi Tolak Pembangunan Smelter di Mata Oleo Bombana Diwarnai Bentrokan
ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Masyarakat Mata Oleo (APMM) Bombana berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Bombana, Senin (7/5/2018).
Aksi ini merupakan penolakan atas rencana pembangunan Smelter PT. Artha Mining Industri. Pembangunan Smelter tersebut ditargetkan di Desa Liano, Kecamatan Mata Oleo seluas 117 hektare.
Massa menilai kehadiran perusahaan tambang ini tidak berdampak positif bagi masyarakat. Bahkan, dikhawatirkan akan merusak lingkungan maupun ekosistem laut dari limbah yang dihasilkan.
Sehingga masyarakat Mata Oleo menolak keras dan meminta kepada Pemda Bombana agar bisa mempertimbangkan lagi adanya rencana itu. Dalam aksinya, massa terlibat bentrok dengan para petugas Sat Pol PP dan pihak kepolisian yang menjaga aksi demo itu. Beberapa fasilitas Negara nyaris dirusak, tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut.
“Kami meminta Kepada Pemda Bombana agar bisa mempertimbangkan lagi wacana pembangunan Smelter di wilayah kami. Kecamatan Mata Oleo merupakan salah satu wilayah penghasil laut dan sektor pertanian di daerah ini, ketika sudah mulai dimasuki perusahaan yang berkaitan dengan tambang, maka wilayah kami akan tinggal sejarah,” teriak Korlab APMM, Zainal dalam orasinya.
Beberapa tuntunan warga disampaikan kepada Pemkab Bombana. Di antaranya, pemda Bombana tidak mengeluarkan izin pembangunan Smelter di Mata Oleo, jeli dalam menyikapi persoalan izin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, Pemda Bombana bisa memperhatikan aspek keselamatan warga dalam berlalu lintas karena kerusakan jalan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.