Akuo Energy Tunggu Retender Proyek PLTS di Jembrana
AKARTA – PT Akuo Energy Indonesia masih menunggu proses retender pengadaan PT PLN (Persero) terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) di Perkebunan Sanghyang, Kabupaten Jembrana, Bali.
“Sedang di retender, menurut PLN masih ada proses yang perlu diulang. Kalau menurut target RUPTL itu COD pada 2020,” kata Refi Kunaefi, Project Development Director Akuo Energy Indonesia kepada Dunia Energi, Senin (18/3).
Refi mengatakan, investasi PLTS per watt peak sebesar US$1, sehingga apabila kapasitas PLTS sebesar 50 MW maka investasi berkisar US$50 juta.
Proyek PLTS di Jembrana akan menjadi salah satu lokasi Akuo Energy di Indonesia. Akuo sebelumnya sudah mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan dengan kapasitas lebih kecil.
“Kami support PLN dan kementerian. Kami fleksibel dengan kebijakan, namun harus konsisten ya. Swasta akan adaptasi. Karena harus survive, jadi akan terus beradaptasi dengan regulasi yang ada,” tandas Refi.(RA)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.