Metrotvnews.com, Jakarta: PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akan menggandeng kontraktor asal Jepang dan Kanada dalam konstruksi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ditargetkan smelter itu dapat onstream di akhir 2021.
Penanggung jawab dan kepala proyek smelter AMNT Lukman Mahfoedz mengatakan, saat ini AMNT sedang mencari kontraktor untuk mengerjakan desain awal (Front End Engineering Design/FEED) serta rekayasa pengadaan dan konstruksi (EPC). Ia berharap hasilnya akan diterima pada 30 November mendatang.
"Dokumen ketiga kontraktor. Kita mengharapkan hasilnya itu kita terima 30 November. Untuk FEED dan EPC," kata Lukman, saat ditemui di Kompleks Parlementer Senayan, Jakarta, seperti diberitakan Rabu 25 Oktober 2017.
Sejauh ini, ada tiga kontraktor besar yang akan dipilih menjadi pemenang. Dua kontraktor berasal dari Jepang dan satu dari Kanada. Setelah terpilih, kontraktor itu nantinya akan melakukan FEED dan konstruksi. Diperkirakan, konstruksi dimulai pada Agustus depan.
"Kita akan mulai pengerjaan sekitar Agustus tahun depan," ucap dia.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini tidak ada masalah dalam penyediaan lahan proyek. Sebab, lahan yang akan digunakan adalah lahan milik AMNT. Proyek smelter ini juga merupakan proyek bagus. Sebab, kontraktor yang digandeng adalah kontraktor yang biasa menangani proyek smelter.
"Ini positif project, good project, biggest smelter, karena kontraktornya bagus," ungkap dia.
Pihak AMNT menargetkan pembangunan smelter ini akan rampung pada akhir 2021. Adapun kapasitasnya adalah 2x1 juta ton produk tembaga. Pengembangan proyek nantinya juga menggunakan teknologi canggih dari Finlandia dan Australia.
"Selesai pengerjaan sekitar tahun awal 2022, akhir 2021. Iya (sekitar empat tahun pengerjaan)," ujar dia.
Sementara terkait dengan pendanaan, Lukman menambahkan, pendanaan berasal dari project financing. Menurutnya, proyek yang bagus pasti pendanaannya pun bagus. "Pendanaannya dari project finance, kalau proyek bagus pasti pendanaannya bagus," pungkas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.