Amman Mineral Fokus Penambangan Terakhir di Batu Hijau
Liputan6.com, Jakarta PT Amman Mineral Nusa Tenggara menyatakan sedang fokus mengarap fase tujuh wilayah kerja pertambangan Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Fase tujuh merupakan tahapan terakhir penambangan.
Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan, saat ini kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan lancar, termasuk fase tujuh. Kegiatan tersebut meliputi pengupasan tanah dan batuan di area tambang dan pengolahan cadangan bijih (stock pile) dari fase sebelumnya.
"Kita fokus di fase tujuh. Secara umum operasi kita berjalan dengan baik. Semua lancar," kata Rachmat, di Jakarta, Selasa (18/7/2019).
Kegiatan fase tujuh diperkirakan akan selesai pada 2026, kemudian hasilnya berupa cadangan bijih tembaga yang akan diolah. Saat pengerjaan fase tujuh membuat penurunan produksi, namun akan meningkat ketika kegiatan tersebut selesai.
Berdasarkan laporan PT Medco Energi Internasional Tbk., induk usaha Amman Minineral Nusat Tenggara, fase tujuh diperkirakan dapat mengekstraksi cadangan tembaga sebanyak 4,47 miliar pon dan emas sebanyak 4,12 juta ounce. Produksi dari fase 7 diharapkan dimulai pada akhir 2020 atau awal 2021.
"Produksi saat stock file produksi turun,mudah-mudahan akhir tahun depan sudah mulai," tuturnya.
Menurut Rachmat, anak usaha PT Medco Energi Internasional ini juga fokus efisiensi, dengan mengubah kebiasaan lama saat masih di kelola Newmont Nusa Tenggara. Dia pun mengklaim perusahaan sudah mendapat hasil efisiensi, namun enggan menyebutkan angkanya.
"Teman operasi juga fokus efisiensi, biaya rendah sangat penting untuk masa akan datang. Tetapi tetap aman pedui lingkungan, peduli masyarakat. Kita riview lagi kita perbaiki dari yang dulu," tandasnya. 3 dari 4 halaman Amman Mineral Telah Gelontorkan USD 100 Juta untuk Eksplorasi Blok Elang Pertambangan Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)
PT Amman Mineral Nusa Tenggara telah mengeontorkan USD 100 juta untuk kegiatan pencarian kandungan mineral (eksplorasi) di Blok Elang Nusat Tenggara Barat (NTB). Saat ini proses eksplorasi tersebut telah mencapai tahap akhir.
Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan, perseroan sudah melakukan eksplorasi Blok Elang selama 2,5 tahun sejak 2017. Kegiatan ini berupa pemboran untuk mencari potensi mineral di dalam perut bumi.
"Eksplorasi di Elang berjalan dengan baik, dengan lancar. Pengeboran sesuai rencana kami,"kata Rachmat, di Jakarta, Selasa (18/7/2019).
Dia menyatakan, Amman Mineral menjadi perusahaan yang mengalokasikan anggaran besar untuk eksplorasi. "Aman Mineral eksplorasi terbesar, memang eksporasi di Mineral Tembaga butuh (anggaran) besar karena perlu pengeboran dan lebih lebar," tuturnya.
Rachmat melanjutkan, eksplorasi Blok Elang sudah memasuki tahap final, kegiatan ini sejalan dengan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Setelah mendapat hasil eksplorasi, perusahaan akan menyusun perencanaan untuk eksploitasi kandungan mineralnya.
"Kita fokus eksplorasi dulu pastiin isinya seperti apa, setelah itu kita susun rencana," ujarnya.
Eksplorasi Blok Elang dilakukan Newmont Nusa Tenggara pada 2004, kemudian perusahaan sebelum Amman Mineral Nusa Tenggara tersebut menghentikan eksplorasi pada 2007. Kegiatan tersebut dilanjtukan pada 2010 sampai 2012.
Setelah perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut dibeli Medco Energi, eksplorai Blok Elang dimulai kembali pada 2017.
"Itu zaman Newmont sempat stop lama. Begitu jadi perusahaan nasiona di 2016 akhir itu, awal 2017 kita sudah masukan dril jadi intensif dril kita baru lakukan 2,5 tahun ini," tandasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.