Ancora Indonesia (OKAS) Ambil Alih Proyek Lombok Barat Senilai US$2 Juta
Bisnis.com, JAKARTA – PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) akhirnya mengambil alih tambang emas dan tembaga di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat senilai US$2 juta.
Manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Kamis (7/9/2017) mengungkapkan perseroan telah menandatangani perjanjian dengan Southtern Arc Minerals Inc. untuk mengakuisisi Indotan Lombok Pte Ltd.
Indotan Lombok Pte Ltd. memiliki 90% saham pada PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di pulau Lombok.
“Sesuai ketentuan dalam perjanjian, akuisisi ini tunduk pada sejumlah syarat pendahuluan yang harus dipenuhi kedua belah pihak dan nilai jual beli saham tersebut adalah US$2 juta,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi tersebut.
Sementara itu, Chairman dan CEO Southtern Arc Minerals Inc. John Proust mengungkapkan dengan adanya rencana akuisisi tersebut OKAS akan membayar kepada Southtern Arc Minerals Inc. sebesar US$2 juta dan akan memberikan royalti peleburan (smelter return royalty) sebesar 3% untuk setiap produksi dari aset tersebut. OKAS dapat membeli kembali royalti tersebut setiap saat senilai US$2 juta.
“Southtern Arc Minerals Inc. akan memberikan pinjaman sebesar US$1 juta ke PT Ancora Indonesia Resources Tbk. yang akan digunakan secara khusus untuk menutupi biaya konsultan pengeboran dan geologi untuk bekerja menuju persiapan cadangan sesuai laporan JORC,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (5/7/2017).
Dia menambahkan pinjaman tersebut akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun dan akan dikenakan bunga sebesar LIBOR plus 3%. Aset tersebut, lanjutnya, tunduk pada royalti peleburan 2% yang ada, jika ada pihak ketiga yang mungkin membeli seharga US$1 juta.
Southtern Arc Minerals Inc. merupakan perusahaan asal Kanada yang memang memiliki fokus untuk berinvestasi pada sumber daya mineral khusunya emas dan tembaga. Berdasarkan informasi di situs resmi Southtern Arc Minerals Inc. proyek Lombok Barat memiliki luas wilayah 10.088 hektare yang berlokasi 478 meter di atas permukaan air laut.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.