Anggarkan capex US$ 70 juta, Kapuas Prima Coal (ZINC) bidik kenaikan pendapatan 25%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menargetkan peningkatan produksi dan pendapatan sekitar 20% -- 25% year on year (yoy) pada tahun ini.
Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal, Hendra William ketika dihubungi Kontan.co.id menyampaikan pihaknya terus melakukan pemetaan kondisi pasar seiring dengan target produksi yang dicanangkan.
Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) bukukan kenaikan produksi 39,40% di tahun 2019
"Kami berusaha agar bisa meningkat sekitar 20%-25% namun tentunya melihat juga kondisi harga komoditas ZINC dan timbal di dunia sampai akhir tahun," ungkap Hendra, Minggu (8/3).
Sepanjang 2019 lalu, ZINC mencatatkan produksi ore sebesar 476.000 ton sepanjang tahun 2019 atau meningkat 39,40% year on year (yoy). Pada tahun 2018, produksi ore ZINC mencapai 341.541 ton.
Baca Juga: Kementerian ESDM targetkan lima smelter beroperasi di 2020, ini daftaranya
Disisi lain, besaran target yang sama juga ditetapkan pada aspek pendapatan. Hendra menilai, perusahaan akan terus meninjau kondisi harga komoditas zinc dan timbal global.
"Juga sejalan dengan peningkatan produksi dan selesainya smelter pemurnian timbal di tahun ini," jelas Hendra.
Demi merealisasikan target-target tersebut, ZINC akan mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure sebesar US$ 60 juta hingga US$ 70 juta untuk dua tahun ke depan.
Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) menanti penyelesaian smelter timbal dan seng
Hendra mengungkapkan, dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk menopang peningkatan produksi di tahun ini dan tahun depan. Selain itu juga akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur tambang serta penambahan armada alat berat milik ZINC.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.