Antam Akan Kirimkan Karyawannya Training ke Jepang, Akui Kelemahan R&D di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PT Antam akan mengirimkan beberapa karyawannya ke Jepang untuk training mengenai teknologi smelter ferronickel di Hachinohe perfektur Aomori Jepang di perusahaan Pacific Metal Co.Ltd anak perusahaan Mitsubishi Corporation.
"Rabu minggu depan (7/3/2018) kita akan melakukan MOU dengan perusahaan tersebut di Hachinohe," ungkap Presdir PT Antam Arie Prabowo Ariotedjo (57) yang memiliki 3 anak dan 2 cucu, khusus kepada Tribunnews.com sore ini (27/2/2018).
Berbicara mengenai pengembangan Research & development (R&D) diakuinya di mana-mana di Indonesia memang mengalami kendala.
"Kendala pada umumnya R&D di mana-mana di Indonesia karena merupakan cost center. Jadi bukan hanya di Antam saja. Olehkarena itu salah satu upaya ya training itu yang akan dilakukan di Hachinohe nantinya di masa depan," tambahnya.
Tugas R&D di Indonesia selama ini tambahnya, umumnya dilakukan lembaga seperti BPPT dan badan lain.
"Kalau di China perusahaan besar mereka punya R&D sendiri, sehingga berkembang terus teknologi mencari yang bisa kompetitif. Jadi setiap kali saya ke China, saya melihat mereka punya R&D di mana-mana. Itulah mungkin kelemahan bagi kita yang tak ada karena keterbatasan yang ada."
Yang ada di Antam saat ini barulah business development for technology, "Itupun masih kerja di belakang meja saja. Padahal R&D kan harus punya laboratori dan butuh anggaran."
Namun hingga kini diakuinya Antam belum punya anggaran untuk itu.
"Kita akan lakukan kalau modal sudah besar atau keuntungan yang signifikan."
Beberapa tahun lalu Antam cukup berat bahkan sempat merugi lebih dari satu triliun rupiah.
"Tapi tahun lalu Pembukuan ya sudah untung 64 miliar rupiah. Mudah-mudahan tahun ini akan jauh lebih bagus. Baru kita umumkan minggu depan," tambah Presdir Antam yang sudah sekitar 20 kali bolak-balik ke Jepang.
Jepang menurutnya merupakan nice country atau sangat santun, baik, commit dengan kata-katanya bisa dipegang baik, "Bagus sekali Jepang saya suka Jepang dan banyak bisa belajar dari Jepang."
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.