Antam Butuh Dana Rp 35 Triliun Untuk Bangun Pabrik Feronikel Tahap II
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencari sumber pendanaan sebesar Rp 3,5 triliun untuk membiayai pengembangan bisnis. Yakni membangun pabrik feronikel baru tahap II di Halmahera Timur.
Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito mengatakan, pabrik feronikel tahap I dengan kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun sudah dibiayai oleh dana rights issue senilai Rp 5,39 triliun.
"Tahap pertama sudah aman (pendanaannya), ke depan kami ingin punya line kedua," ucap Dimas di Jakarta, Rabu (5/10). Selain dana untuk pembangunan smelter, perseroan juga membutuhkan dana untuk infrastruktur seperti perumahan karyawan, pergudangan, pembangkit listrik dan lainnya.
Sementara itu, sebelumnya, pemerintah akan memberikan izin ekspor bijih nikel kadar rendah bagi PT Aneka Tambang (Antam) Persero Tbk. Hal ini berdasarkan revisi Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.