JAKARTA - Adanya salah satu klausul dalam kesepakatan antara PT Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia untuk membangun smelter, sebenarnya telah diwujudkan. Apalagi smelter yang dibangun ternyata satu area dengan smelter hasil kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Atas kerja sama itu, maka tidak heran jika imbas dari kondisi tersebut membuat penilaian dan harapan pasar terhadap kemampuan emiten berkode saham ANTM tersebut dalam menyerap 51% saham tersebut, meski realisasinya menunggu keputusan pemerintah.
"Apakah dengan membentuk konsorsium di mana ANTM merupakan bagian dari konsorsium tersebut atau ANTM yang akan menyerap secara bertahap atau mekanisme lainnya," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Sebelumnya, marak diisukan dua perseroan yang santer menjadi pembeli saham Freeport adalah ANTM dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Penilaian positif pelaku pasar di dalam negeri terhadap ANTM juga tidak kebetulan, di mana setelah tercapainya kesepakatan Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo yang mendatangi Kemenko Kemaritiman untuk bertemu dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Reza menilai, pertemuan yang terlihat para media ini memunculkan spekulasi adanya pembicaraan pengambilan 51% saham Freeport oleh ANTM. Di sisi lain, penilaian positif terhadap ANTM pun terefleksi pada pergerakan harga sahamnya yang telah mengalami kenaikan 7,04% dari posisi Rp710 sebelum adanya kesepakatan tersebut hingga hari ini.
Terlepas dari mekanisme penyerapan divestasi saham 51% Freeport telah memberikan implikasi pada naiknya harga saham ANTM. "Kami masih melakukan review atas mekanisme tersebut dan dampaknya terhadap kinerja ANTM ke depannya. Sementara ini, masihkah tren kenaikan ini dapat berlanjut? Secara tren masih dimungkinkan berlanjut sepanjang ANTM dapat bertahan di atas Rp745," jelas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.