Antam Manfaatkan Limbah Smelter Jadi Bahan Konstruksi
Jakarta: PT Antam (Persero) Tbk berhasil memanfaatkan limbah tambang (slag) dari fasilitas pengolahan hasil tambang dan logam (smelter). Antam memanfaatkan slag sebagai produk beton pracetak dan beton cor cast in Situ di lokasi pabrik feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
"Pemanfaatan slag itu untuk mengganti pasir dan kerikil," kata Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
Menurut Kunto, slag feronikel selain digunakan sebagai bahan konstruksi beton juga dimanfaatkan untuk konstruksi yard base dan road base. "Kami gunakan secara internal dan bahkan bisa efisiensi senilai Rp1 miliar untuk membangun perumahan karyawan, fasilitas pendukung pabrik, drainase, dan semua pekerjaan sipil," tuturnya.
Inovasi Antam memanfaatkan slag pabrik feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara selaras dengan wacana pemerintah yang berniat meregulasi pengelolaan sisa hasil olahan smelter (slag) yang dapat dimanfaatkan kembali.
Kunto menjelaskan pemanfaatan slag cukup signifikan khususnya untuk pembangunan fasilitas pedestrian, parkir kendaraan karyawan, pusat olahraga, taman serta perumahan karyawan, dan penginapan.
Pada 2018, untuk produk beton pracetak, slag dimanfaatkan menjadi batako mencapai 135.755 buah dan paving block mencapai 725.585 buah. "Sedangkan untuk produk beton cor cast In Situ mencapai 2.120 meter persegi," beber Kunto.
Pemerintah sebelumnya mendorong upaya pemanfaatan limbah slag dari smelter seiring dengan akan bertambahnya jumlah smelter di Indonesia. Pemerintah bahkan mewacanakan untuk mengatur pengelolaan slag smelter.
"Yang diperintahkan oleh Pak Menko Perekonomian ada di KLHK untuk dalam satu minggu ini, bagaimana memanfaatkan slag dari smelter. Karena kan pemerintah sedang mendorong untuk membangun smelter-smelter baru. Nah, salah satu masalahnya adalah pemanfaatan dari slag atau sisa dari proses smelter," tegas Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
Fajar menyebutkan, industri tambang BUMN seperti Antam telah memulai pemanfaatan kembali bahan baku slag tersebut dalam berbagai bentuk. Salah satunya, Antam berhasil memanfaatkan kembali limbah slag sebagai material konstruksi.
"Kalau untuk yang feronikel, karena ini berhubungan dengan kami di Antam. Itu ada untuk jalan, batako, yard, gedung dan lain-lain," pungkas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.