Antam Raih Penambahan Rekomendasi Ekspor Nikel Ore 1,25 Juta Ton
Metrotvnews.com, Jakarta: PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan telah mendapat rekomendasi penambahan ekspor nikel ore sebesar 1,25 juta ton yang berlaku untuk 12 bulan ke depan.
Presiden Direktur Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakannya kuota tambahan tersebut didapakannya karena Antam sedang membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) ferronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara.
"Sedikit kok, untuk smelter yang kita mulai bangun di Halmahera Timur itu 1,25 juta ton. Itu tambahannya (ekspor)," kata Arie saat ditemui di Komplek Parlementer Senayan, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2017.
Arie menjelaskan, penambahan tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba). Setelah mendapatkan rekomendasi ini, Kementerian Perdagangan akan mengeluarkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE).
"Yang saya dengar sudah keluar rekomendasi dari minerba, sekarang ke Kementerian Perdagangan untuk dapat izinnya," ungkap dia.
Sebelumnya kuota ekspor nikel ore Antam sebesar 2,7 juta ton yang berlaku sampai Maret 2018. Lalu, realisasi ekspor hingga September 2017 sekitar 1,9 juta ton. Ekspor dilakukan ke Tiongkok.
"2,7 juta, sudah terjual sekitar 1,9 juta per akhir September. Ke Tiongkok. Pasarnya di sana," sebut dia.
Menurutnya, saat ini permintaan ekspor nikel ore sangat tinggi. "Permintaannya sih bagus, harga lagi tinggi,” pungkas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.