Antam Siap Dapatkan 40% Proyek Pemurnian Lumpur Anoda
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan siap mendapatkan 30 hingga 40% kepemilikan di dalam proyek patungan fasilitas pemurnian lumpur anoda (anode slime) dan proses permurnian logam mulia (precious metal refinery) yang dilakukan dengan PT Smelting dan PT Freeport Indonesia.
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan angka itu dihasilkan dari perkiraan kasar sementara berdasarkan potensi sisa penyerapan penawaran umum terbatas (rights issue). Karena rencananya, sisa dana rights issue yang berada di kisaran Rp 1,87 triliun itu akan digunakan untuk mendanai proyek ini.
Sebagai informasi, Antam melaksanakan rights issue pada tahun lalu dan dierkirakan bisa menghimpun dana maksimal hingga Rp 5,37 triliun. Sebanyak Rp 3,5 triliun telah diserap oleh Pemerintah sebagai aksi Penyertaan Modal Negara (PMN) dan seluruhnya digunakan untuk pembangunan Pabrik Feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara.
"Dari rights issue kami masukkan dana untuk masuk ke proyek anode slime dan diperkirakan kami akan dapat saham sebesar 30 hingga 40% dari joint venturetersebut," jelas Tedy, seperti dilaporkan dalam CnnIndonesia.com, Jum'at (1/4). (id/ci)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.