Jakarta, EnergiToday-- Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alam. Namun, sebanyak apapun cadangan sumber daya yang ada di perut bumi, suatu saat pasti akan habis. Lalu seperti apa nasib tambang emas ketika cadangan emasnya sudah habis?
PT Antam (Persero) mengaku sudah memiliki rencana jika suatu saat salah satu tambang emas yang berlokasi di Pongkor, Bogor, Jawa Barat habis. Memang, tambang emas ini diproyeksi hanya beroperasi hingga 2019. Vp Operation Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) PT Antam Rustaman mengatakan, perseroan berniat menjadikan lokasi tambang sebagai tempat wisata hingga pendidikan.
"Mengenai kondisi 2019, bahkan di tahun ini kita sudah siapkan program pasca-tambang, memang sekarang difokuskan pada agro, geo, edu, tourism. Kita akan manfaatkan tambang Pongkor untuk kegiatan edukasi," tuturnya, Kamis (15/9). Sementara itu, tutupnya tambang tidak berarti pekerja tambang di sana diberhentikan. Antam akan memindahkan pekerja tambang di beberapa site yang saat ini masih beroperasi.
Senior Vice President Coporate Secretary Antam Trenggono Sutiyoso mengatakan, kelanjutan eksplorasi tambang emas ini bergantung pada harga emas dunia dan biaya produksi. (mt/ok/L6)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.