Antam Tarik Investasi di Proyek Tambang Timah dan Seng Dairi
JAKARTA, NNC - PT Antam Tbk mengumumkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dengan fokus pada pengembangan bisnis inti dengan basis komoditas nikel, emas dan bauksit.
Sejalan dengan strategi itu, perseroan melepas seluruh kepemilikan yaitu sebesar 20 persen pada PT Dairi Prima Mineral, perusahaan penambang komoditas timah dan seng.
Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito menjelaskan, penjualan 20 persen saham dalam PT DPM tersebut telah terlaksana pada akhir tahun lalu. Nilai transaksinya sekitar US$57 juta. "Penjualan 20 persen saham ini merupakan langkah untuk fokus pada pengembangan bisnis inti dan memperkuat posisi keuangan perusahaan," jelas Dimas dalam siaran pers, Kamis (1/3/2018).
Ia juga menyatakan, perseroan senantiasa mengevaluasi seluruh kesempatan yang ada saat ini maupun peluang yang ada di masa depan sejalan dengan upaya untuk terus bertumbuh dan memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Fokus perseroan saat ini adalah upaya peningkatan output produksi, guna meningkatkan pendapatan dan menurunkan tingkat biaya tunai produksi untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang.
Selain itu, Antam juga berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid dan peningkatan kualitas dan nilai cadangan dan sumber daya mineral untuk mendukung pengembangan bisnis hilir guna meningkatkan nilai tambah komoditas tambang Perusahaan.
Saat ini, Antam tengah mengerjakan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) yang direncanakan akan memasuki fase commissioning pada awal tahun 2019 dan fokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang bekerjasama dengan PT INALUM (Persero).
Kepemilikan 20 persen ANTAM pada PT DPM dilepas kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), perusahaan tambang mineral yang terafiliasi dengan Grup Bakrie.
Sebelumnya, proyek tambang ini digarap bersama oleh dua pihak tersebut dimana BRMS menguasai 80 persen kepemilikan. Pada pertengahan tahun lalu, diketahui BRMS melepas sebagian kepemilikannya di DPM kepada perusahaan asal Tiongkok.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.