KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi melancarkan rencana hilirisasi, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana membangun smelter feronikel dan stainless steel di tahun 2018 mendatang. Namun, Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo mengaku belum mengetahui total investasi yang dibutuhkan untuk pabrik ini.
"Kami saat ini sedang mencari partner strategis dan melihat berapa dana yang mereka anggaran belanja modal serta biaya yang paling kompetitif yang mereka tawarkan. Dari situ kami memilih mana yang paling baik dan paling bisa kami lakukan," ujar Arie di Jakarta, Rabu (29/11).
Nantinya produk akhir yang dihasilkan pabrik tersebut ialah stainless steel. Saat ini, kapasitas smelter feronikel ANTM sebesar 27.000 ton per tahun. Kapasitas ini pun akan bertambah menajdi 40.000 ton per tahun di pertengahan 2019 mendatang. Peningkatan tersebut bisa digunakan untuk peningkatan pabrik stainless steel.
Menurut Arie, selain mencari partner strategis yang bisa menawarkan biaya paling rendah, ANTM juga mencari partner yang memiliki kemampuan pemasaran yang ke depannya bisa membuat mereka menguasai pasar dunia. "Selain itu, kami juga mencari pembiayaan untuk proyek ini," ujarnya.
Adapun saat ini perusahaan yang kini tergabung dalam holding pertambangan BUMN ini sedang melakukan penjajakan dengan partner dari Eropa, Tiongkok, Taiwan, dan Jepang. Mereka berharap bisa melakukan due diligence pada semester I-2018.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.