Atasi Krisis Kelistrikan, DPR Usul Pembentukan Holding PLN
Jakarta - Banyaknya daerah yang masih kekurangan listrik bahkan belum menikmati listrik sama sekali, mendorong Komisi VII DPR yang membidangi energi mengusulkan pembentukan holding ditubuh PT PLN (Persero). Seperti diungkapkan Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Nazarudin Kiemas. Dirinya sudah berulangkali meminta kepada Pemerintah agar PLN berbentuk Regional.
"Sejak tahun 2010 kami sudah bicara banyak tapi tidak ditanggapi oleh Pemerintah Pusat. Sudah diusulkan agar PLN berbentuk Regional, seperti Regional Jawa, Sumatera, Kalimantan dan seterusnya. Dan PLN Pusat bertindak sebagai Holding," ujar Nazarudin selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR-RI ke Provinsi Kalimantan Utara pada 1-3 Mei 2016.
Menurut Nazarudin, dengan bentuk holding atau regional, maka investasi di daerah untuk sektor pembangkit dapat berkembang dan untung-ruginya bisa ketahuan. "Untung rugi regional jangan dicampuradukkan dengan yang di Pulau Jawa. Pemerintah Daerah bisa investasi menjadi milik regional tersebut, dan antar Regional bisa saling berjualan," tutur Nazarudin, seperti dilaporkanTribunnews.com.
Lebih lanjut Nazarudin menyampaikan bahwa kondisi tersebut tidak akan menimbulkan permasalahan seperti sekarang ini di mana kerugian di Kalimantan harus ditanggung oleh Pulau Jawa.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.