BKPM Bakal Benahi Proyek Mangkrak Anak Usaha Krakatau Steel
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan 'turun tangan' membenahi proyek mangkrak milik PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero). Proyek berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Bahlil bilang BKPM akan ikut membantu karena proyek sangat menarik, yaitu industri pengolahan besi dan baja dasar alias smelter. Selain itu, aliran investasi sebenarnya sudah mengalir sekitar Rp2 triliun atau 51,28 persen dari total rencana Rp3,9 triliun.
Sayangnya, kata Bahlil, proyek ini memiliki kendala berupa akses bahan baku, infrastruktur, dan pemasaran. Misalnya, tidak tersedia bahan baku bijih besi yang memenuhi standar kebutuhan skala industri dan batu bara yang sesuai dengan kebutuhan spesifikasi MJIS.
"Kami sekarang bersama-sama akan cari formulasi yang tepat. Intuisi saya sebagai mantan pengusaha, ini barang bagus. Ini cuma harus dipoles sedikit," kata Bahlil dalam keterangan resmi, Kamis (3/12).
Di sisi lain, Bahlil mengatakan proyek harus berjalan agar menjadi sumber pendapatan, ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja di kawasan Tanah Bumbu. BKPM juga mendukung proyek ini agar bisa mewujudkan pemerataan investasi agar tidak terpusat di Pulau Jawa saja.
"Jadi investasi itu seperti kereta. Ada gerbong dan lokomotifnya. Nah, anggap investasi ini lokomotifnya, dan gerbongnya nanti ikut. Itu multiplier effects-nya. Jadi ekosistemnya akan jalan, dan kawasan ekonomi ini akan bisa berjalan juga dengan baik," tuturnya.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim berharap dukungan dari BKPM bisa membuat proyek yang tidak beroperasi sejak 2015 itu bisa berjalan lagi.
Lihat juga: Pemerintah Suntik Modal Garuda dan Krakatau Steel usai RUPS "Kita harus cari solusi apa yang tepat dan berdaya saing, serta mengedepankan sumber komoditi dari Indonesia," imbuh Silmy.
Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming menilai perlu koordinasi antara pengusaha dan pemerintah agar proyek bisa segera berjalan, khususnya di tengah pandemi virus corona atau covid-19 ketika banyak PHK.
"Dengan adanya covid-19 saat ini, banyak orang yang di-PHK, maka perlu lapangan kerja. Dengan adanya KEK Tanah Bumbu dan Batulicin, maka akan terbuka investasi dan lapangan kerja," katanya pada kesempatan yang sama.
PT MJIS merupakan perusahaan joint venture antara Krakatau Steel dengan kepemilikan 66,66 persen dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam 33,33 persen. MJIS merupakan perusahaan pioneer di Indonesia yang memproduksi sponge iron dengan teknologi Rotary Klin, dengan memanfaatkan bahan baku berupa bijih besi, batu bara, dan batu kapur.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.