JAKARTA, investor.id – Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk menjadi satu pemain utama industri mobil listrik global, Indonesia berupaya menggandeng investor raksasa dari AS, Korea Selatan, dan Jepang. Semua kementerian terkait bersinergi dan berbagi tugas untuk menarik para investor.
“Selaku Kepala BKPM, saya akan fokus menangani rencana investasi LG (Korsel), investor Tiongkok, dan Jepang,” tutur dia. Bahlil mengungkapkan, pabrik mobil listrik di Bekasi sudah mulai dibangun pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, di Delta Mas, Cikarang.
Pabrik mobil senilai Rp 21 triliun itu akan berproduksi mulai 2022. Selain itu, perusahaan otomotif Jepang, Toyota, berencana investasi US$ 2 miliar di Indonesia untuk pengembangan mobil kendaraan ramah lingkungan hingga 2025, dengan target memproduksi 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia, setidaknya dalam lima tahun ke depan.
Bahlil Lahadalia menegaskan, para investor global wajib melibatkan pengusaha nasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka juga harus menyerap tenaga kerja lokal. “Ini wajib, nggak boleh mainmain. Kalau investor tidak mau melibatkan UMKM atau pengusaha nasional di daerah dan tenaga kerja lokal, untuk apa investasi itu ada?” ujar dia.
Di Batang, menurut Bahlil, pemerintah aka memberikan pemanfaatan tanah selama lima tahun pertama secara gratis. Selain itu, biaya pembangunan infrastruktur di Batang ditanggung seluruhnya oleh pemerintah. Itu karena Kawasan Industri Batang akan dijadikan kawasan industri percontohan.
Dalam proses negosiasi, kata Kepala BKPM, sudah ditekankan bahwa investor harus mengikutsertakan pengusaha nasional di daerah dan UMKM daerah yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok. Dengan begitu, kehadiran invstasi asing dapat menggerakkan perekonomian nasional yang berdampak positif bagi daerah. “Jadi, investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, serta pelaku ekonomi swasta nasional dan daerah yang kuat,” tandas dia. (az)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "BKPM: Indonesia Berupaya Gandeng Investor Raksasa"
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.