BKPM Ungkap Sektor-Sektor Penyelamat Ekonomi Indonesia
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut ada sejumlah sektor yang menjadi penyelamat ekonomi Indonesia. Sektor-sektor tersebut di antaranya adalah pariwisata, gaya hidup (lifestyle), pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dan e-commerce.
Thomas menjelaskan, sektor pariwisata dan lifestyle jadi motor ekonomi pada abad 21 di Indonesia seiring dengan gencarnya perkembangan teknologi.
"Instagram, Facebook, Twitter bisa kita lihat tiap hari orientasi lifestyle dan experience ini ke ekonomi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Sementara, sektor pariwisata menurutnya memperlihatkan angka-angka pertumbuhan yang di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Pertumbuhannya jelas 14-17% per tahun di saat ekonomi kita tumbuh hanya 5% per tahun," tuturnya.
Kemudian, lanjut Thomas, meski banyak yang tidak menyadari, yang paling besar dampaknya terhadap investasi yang dicatatkan BKPM adalah pembangunan smelter.
"Kalau secara sempit FDI (foreign direct investment) dan DDI (domestic direct investment) ada dua sektor yang menyelamatkan pada dua tahun terakhir, smelter dan e-commerce kita yang pertumbuhannya 20-25% per tahun. Sementara, ekonomi kita hanya tumbuh 5% per tahun. Jadi itulah motor penggerak ekonomi kita yang baru yang harus kita jaga," pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.