Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong efisiensi energi industri baja lokal sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing industri di era global.
Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, Rudi Nugroho menyatakan BPPT mendorong pelaku industri untuk melakukan perbaikan secara mandiri terkait dengan upaya peningkatan daya saing industri baja lokal. Tak hanya itu, namun juga meningkatkan sumber daya manusia di sektor tersebut.
"Efisiensi energi di industri baja. Industri baja dianggap berperan sentral dalam pembangunan yang dilakukan Indonesia. Namun di sisi lain industri baja juga merupakan emiter gas rumah kaca yang besar," papar Rudi, seperti dilaporkan dalam Bisnis.com, Kamis (19/5).
Komite Standarisasi The Indonesian Iron & Steel Association, Basso Makkahanap menyebutkan tantangan pelaksanaan penghematan energi industri, efisiensi energi merupakan kata kunci bagi industri baja nasional.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.