JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan minat untuk akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, perusahaan tambang nikel ini sudah mengajukan surat ke Kementerian BUMN. Dan BUMN menyatakan minat termasuk juga PT Inalum.
“Vale sudah ngirim surat. Kami sih berminat, belum ada penugasan. Inalum juga katanya berminat, semuanya juga berminat. Namun kita dari BUMN itu belum ada penugasan,” ujar Harry akhir pekan kemarin.
Saat ini kepemilikan saham Vale Indonesia, mayoritas masih dikuasai Vale Canada Limited yang merupakan pemegang saham terbesar, yakni 58,73 persen INCO. Sedang Sumitomo Metal Mining menguasai 20,09 persen. Sisa sebesar 20,49 persen merupakan pemegang saham publik.
Untuk diketahui, sesuai dengan amandemen kontrak karya 2014, INCO diwajibkan mendivestasi 40 persen sahamnya. Sebesar 20 persen saham sudah lebih dulu dilepas beberapa waktu lalu. Sisa divestasi 20 persen bakal dilakukan paling lambat Oktober 2019.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.