Bahan Baku Habis, 26 Smelter Mineral Berhenti Produksi
Sedikitnya 26 pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) mineral di berbagai daerah menghentikan produksi karena kehabisan bahan baku.
Namun, begitu smelter-smelter beroperasi secara serentak, stok bahan baku sangat minim. Alhasil, pengusaha smelter berebut bahan baku. Krisis bahan baku juga dipicu maraknya aksi penyelundupan mineral mentah.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia (Indonesian Mining Association/IMA), Syahrir AB juga membenarkan banyaknya smelter nikel di Tanah Air yang tidak bisa beroperasi akibat kian terbatasnya sumber daya galian tambang nikel di dalam negeri.
“Ini bertentangan dengan semangat hilirisasi yang tengah gencar digalakkan pemerintah dengan tujuan mengolah sumber daya alam lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), Jonatan Handojo, Jum'at (19/8).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.