Bahlil: Investor Lirik RI Buat Investasi Baterai Lithium
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kembali mengungkapkan alasan pemerintah untuk menghentikan ekspor nikel. Salah satu tujuannya untuk memproduksi baterai lithium mobil listrik.
Bahlil mengatakan ketika pemerintah melakukan keputusan besar menghentikan ekspor nikel, semua orang bahkan dunia ada yang tidak setuju. Anak-anak Indonesia juga protes.
"Dalam dinamika regulasi sekarang, Indonesia yang dilirik investasi dunia terkait lithium baterai," ujarnya di Jakarta, Senin (27/1/2020). Pilihan Redaksi
Bahlil menambahkan total cadangan ore nikel dunia 20% ada di Indonesia dan 80% baterai ini bahan bakunya nikel. Ore nikel merupakan bahan untuk membuat baterai mobil listrik.
"Kalau ini kita perkuat, dunia akan tergantung dengan kita. Kalau kita kirim (ekspor) ore nikel itu tak baik. Berhenti ekspor ore nikel," jelas Bahlil.
"Ini momentum kedaulatan ekonomi seluruh sumber daya alam (SDA) terhadap ore nikel. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari ekspor SDA semakin baik." jelasnya.y (hps/hps)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.