Bambang Gatot Kumpulkan Semua Mantan Dirjen Minerba, Ada Apa?
JAKARTA – Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono hari ini, Kamis (18/8) mengumpulkan mantan Direktur Jenderal Minerba.
Hadir mantan Dirjen Pertambangan Umum (sekarang minerba), Kosim Gandataruna, Rozik B Sutjipto, Bambang Setiawan, R. Sukhyar. Sementara, dua Dirjen Minerba lainnya, seperti Simon Sembiring dan Thamrin Sihite tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Rozik B Sutjipto mengatakan bahwa pertemuan yang digagas Bambang Gatot untuk membahas revisi Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
“Tadi hanya membahas revisi UU Minerba. Kita berkumpul untuk dimintai pandangan terkait revisi UU Minerba,” ujar Rozik saat ditemui di kantor Ditjen Minerba, Kamis (18/8).
Pada kesempatan sama, Sukhyar (mantan Dirjen minerba) mengemukakan bahwa pertemuan mantan dirjen ini hanya sebatas reuni. Selain itu, kata Sukhyar, pertemuan hari ini juga membahas soal perizinan di sektor pertambangan.
“Kita tadi diminta memberi masukan dan pandangan, dari soal perizinan dan lainnya. Termasuk juga soal perpanjangan kontrak karya,” pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.