Bandara Soetta Tanggerang akan Dilengkapi “Power Plant”
Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) akan melengkapi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang dengan power plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 60 MegaWatt (MW).
Pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik akan diberikan kepada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Hari ini ketiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menandatangani kerja sama untuk pengembangan tersebut.
PGN akan memasok kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik tersebut, sementara WIKA akan melakukan proses pengadaan jasa konsultan, penyusunan feasibilty study, dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya. Sedangkan AP II yang merupakan pengelola Bandara Soetta akan menjadi pengguna utama dari produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTG tersebut.
“Mahalnya biaya listrik di bandara makanya kita berpikir ada power plant sendiri,” ujar Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Pontas Tambunan, seperti dilaporkan dalam Analisadaily.com, Kamis (12/5).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.