Jakarta: PT Aneka Tambang Tbk menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) yang akan digelontorkan tahun ini sebesar Rp3,3 triliun. Sebagian besar dari capex tersebut akan fokus digunakan untuk pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter.
Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito menyebutkan sebesar Rp582,21 miliar dari total capex dialokasikan untuk membiayai kegiatan rutin. Lalu sebesar Rp2,64 triliun untuk pengembangan, dan sisanya pengeluaran lain-lain sebesar Rp162,83 miliar.
"Capex 2019 itu Rp3,3 triliun," kata Dimas di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 11 Maret 2019. Dimas menjelaskan alokasi proyek pengembangan tersebut memang besar, karena Antam dan holding BUMN pertambangan saat ini sedang gencar melakukan program hilirisasi agar menciptakan nilai tambah sesuai dengan instruksi pemerintah.
"Antam berpacu dengan waktu dengan resources yang ada fokus untuk membangunsmelter termasuk pendanaan," jelas dia.
Ia juga menjelaskan, setelah 2022 Antam sudah tidak bisa mengandalkan kinerja dari ekspor ore saja. Saat itu, Antam akan mulai meningkatkan pendapatan dari sektor downstream.
"Karena lepas 2022 Antam itu diharapkan mampu men-generate revenue bisnis dari downstream. Karena enggak bisa ekspor ore kembali," ujar dia.
Adapun proyek pengembangan yang tengah digarap Antam adalah proyek smelter grade alumina refinary (SGAR) Mempawah. SGAR Mempawah akan mengolah bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA) dengan estimasi kapasitas satu juta ton SGA. Rencananya proyek smelter akanselesai tahun ini.
Kemudian proyek berikutnya adalah proyek anoda slime dan precious metal refinary (PMR) yang mengolah anoda slime. Kapasitas pabrik ini nanti sebanyak 2.000 ton anode slime per tahun. Sama seperti SGAR Mempawah, proyek anode slime dan PMR juga ditargetkan rampung tahun ini.
Sementara proyek yang akan sudah hampir selesai adalah proyek pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH). Pabrik ini nantinya akan mengolah bijih nikel menjadi feronikel. Estimasi kapasitas pabrik ini sebesar 13.500 TNi per tahun untuk lini satu. Rencananya P3FH akan beroperasi pada semester pertama 2019.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.