Perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter), PT Trinitan Metals and Minerals Tbk berencana masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (IPO) 333.333.500 lembar saham atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
"Harga saham yang ditawarkan pada pelaksanaan IPO ini sekitar Rp270-300 per saham," kata Direktur Utama Trinitan, Richard Tandiono di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Trinitan Metals and Mineral Tbk Widodo Sucipto menyebutkan, sebesar 76,28 persen dana IPO digunakan untuk belanja modal, yaitu pembelian mesin dan peralatan. Sedangkan sebesar 23,72 persen untuk modal kerja perseroan.
“Kami optimistis dengan ditawarkannya saham perseroan kepada publik, maka dapat membuka peluang pengembangan usaha menjadi lebih besar kami berkesempatan untuk mengakses alternatif pendanaan lain," ujar Widodo Sucipto.
Ia menuturkan bila perseroan akan meningkatkan produksi timah olahan dari smelter Hydrometal dari 550 ton per bulan menjadi 1.100 ton per bulan. Sehingga, pendapatan perseroan akan meningkat menjadi Rp 580 miliar hingga akhir tahun ini dan Rp 700 miliar pada tahun 2020.
“Itu hanya optimalisasi produksi smelter kami yang ada, sedangkan dana IPO untuk pembangunan penambahan kapasitas yang mulai menyumbang ke pendapatan tahun 2021,” papar Richard Tandiono.
Baca Juga: Mau Punya Saham di Perusahaan Besi Bekas, Segini Harga yang Harus Dibayar
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 333.333.500 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Pada aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Periode penawara awal (bookbuilding) pada 30 Agustus-10 September 2019 dan diharapkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 19 September 2019, sehingga penawaran umum bisa dilaksanakan pada 23-27 September 2019. Sementara itu, pencatatan saham dan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terlaksana pada 4 Oktober 2019.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.