Begini Suasana dan Kecanggihan Tambang Bawah Tanah Freeport
duniatambang.co.id - Sejak mengumumkan bahwa cadangan tambang terbukanya telah habis beberapa bulan lalu, kini PT Freeport Indonesia tengah berfokus pada penambangan bawah tanah di areal yang sama, yakni di tambang Grasberg. Lokasinya sekitar 1,6 kilometer di bawah tambang Grasberg. Untuk mengerjakan tambang bawah tanah tersebut, Freeport telah menghabiskan dana investasi lebih dari 15 miliar dolar Amerika. Diketahui, sudah ada 3 tambang yang menjalankan operasional tambang saat ini. Tambang tersebut yakni, Deep Ore Zone, Big Gosan dan Deep Mill Level Zone.
Suasana di Tambang Bawah Tanah
Freeport banyak memperkerjakan pegawai local. Diketahui 98 persen pekerjanya merupakan pekerja lokal Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Terlebih, mayoritas diisi oleh tenaga kerja muda dan fresh graduate, berusia di bawah 40 tahun.
Ukuran tambang bawah tanah ini sangat besar, dengan pintu masuk berupa dua terowongan yang cukup untuk ukuran truk besar. Di dalam tambang bawah tanah itu, banyak sekali lorong-lorong yang digunakan sebagai mobilitas para pekerja. Panjang tambang bawah ini mencapai 500 kilometer. Pihak Freeport pun mengklaim jika teknologi yang digunakan di tambang underground ini adalah yang tercanggih di dunia. Memang, di dalam lorong-lorong tambang itu suasananya tidak seperti pada tambang bawah tanah pada umumnya. Fasilitasnya pun cukup lengkap dengan tempat ibadah seperti Masjid dan Gereja.
Kecanggihan Teknologi yang Digunakan
Klaim kecanggihan teknologi itu pun benar adanya. Sebab, hampir seluruh aktivitas penambangan bawah tanah itu dilakukan dengan sistem robotik. Truk-truk pengangkut bebatuan itu dikemudikan dari jarak jauh, jadi tidak ada sopir di dalamnya. Truk-truk itu dikendalikan dari jarak jauh dari sebuah ruang khusus, di mana para drivernya mengontrol truk melalui sebuah komputer canggih, mirip seperti permainan game mobil.
Tak sampai di situ saja, Freeport juga menggunakan kereta api kecil atau biasa disebut lori yang juga dikendalikan dari jarak jauh. Bahkan ruang pengoperasiannya berada di luar tambang bawah tanah tersebut. Dalam satu rangkaian lori itu, mampu mengangkut batuan hingga 350 ton dalam sekali jalan. Proses pengangkutan batuan ini dianggap sangat minim resiko dan jauh lebih aman dibanding operasional tambang bawah tanah pada umumnya.
Mesin yang digunakan oleh lori bertenaga listrik, namun untuk tenaga cadangan tetap menggunakan mesin diesel. Saat ini sudah ada 4 unit lori yang dioperasikan dan akan ditambah 2 unit lagi ke depannya, untuk memenuhi target produksi perusahaan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.