Berbasis Online, Izin Usaha Tambang Kini Bisa Selesai 7 Hari
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan sistem perizinan online yang memudahkan izin usaha tambang. Sistem ini berbeda dari yang sudah pernah diluncurkan sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengatakan, perizinan online ini juga jauh lebih cepat. Dengan aplikasi ini, proses perizinan yang biasanya memakan waktu 1-3 bulan, kini selesai hanya dalam 7 hari.
"Nanti di mana dan di siapa sering telatnya itu akan ketahuan. Nah itu nanti yang menentukan move di ESDM, kita akan memonitor beberapa sektor," ujar Archandra di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Menteri ESDM Ignasius Jonan berharap dengan adanya percepatan proses perizinan ini, investasi akan lebih banyak masuk Indonesia dan makin memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Tantangan besar kita bukan hanya peningkatan kemakmuran yang melambat, yang lebih kritis penciptaan lapangan kerja. Setahun ada berapa pencari kerja baru. Itu mau dikasih kerja apa kalau investasi enggak jalan, bisnis enggak jalan," tegasnya.
Sebagai informasi, hanya butuh lima tahapan untuk mengurus perizinan secara online ini. Langkah pertama adalah pembuatan akun perusahaan menggunakan alamat e-mail resmi perusahaan. Selanjutnya adalah mengisi data perusahaan dan memilih jenis pelayanan perizinan.
Langkah keempat adalah melengkapi persyaratan layanan perizinan yang dipilih dengan mengunggah berkas-berkas yang diperlukan sesuai dengan izin yang dipilih. Terakhir adalah proses verifikasi dan persetujuan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.