Untuk pertama kalinya, 4 orang alumni SMK Karya Bakti Gresik lolos seleksi menuju Diklat Operator Smelter. Diklat ini merupakan program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba).
Mereka adalah Dicky Pradana Putra (Alumni 2015), Abu Rizal Firmansyah (2016), Sofyan Ardansyah (2016), dan Syalahudin Al Ayubi (2017). Mereka direkomendasi sekolah dan berhasil terseleksi oleh pihak panitia.
Diklat yang berlangsung di gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara Bandung itu bertujuan untuk mendidik siswa menjadi tenaga operator smelter. “Diklat ini sangat menjanjikan untuk masa depan siswa yang bersangkutan, karena di Gresik ada perusahaan smelter,” papar Lina Surjawati Kepala SMK Karya Bakti Gresik, Jum’at (4/8).
Sesuai yang disampaikan oleh pihak Kementerian ESDM, tujuan Diklat ini untuk menyediakan tenaga kerja lokal terdidik, dan siap pakai, dan diharapkan bisa menjadi karyawan perusahaan smelter. “Semoga mereka semua para peserta diklat ini bisa tertampung perusahaan smelter seluruh Indonesia khususnya di Gresik,” harap Lina. Advertisement
Program Kementerian ESDM ini bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I).
Adapun maksud pihak Kementerian ESDM bekerjasama dengan AP3I, agar nantinya para siswa yang sudah mengikuti Diklat tidak hanya bisa bekerja pada sektor industri smelter. Namun bersama-sama ikut terlibat dan bekerja pada sektor yang lain untuk membangun wilayahnya.
Menurut pihak kementerian ESDM, Keterlibatan AP3I mulai dari proses seleksi, instruktur dan penyediaan praktek lapangan. Materi Diklat antara lain proses ekstraksi dan pemurnian mineral logam dari jalur pirometalurgi, hidrometalurgi, elektrometalurgi, teknik percontohan dan control kualitas, K3, Kelistrikan, Pengelolaan Lingkungan hidup dan lain-lain.
Masih menurut Lina Surjawati, pendidikan ini sebenarnya merupakan beasiswa yang diberikan pemerintah pusat.
Diklat diberikan selama 21 hari kerja dan berakhir pada pertengahan Agustus 2017. Terbagi atas pendidikan di kelas, pendidikan di PPSDM ESDM Bandung dan yang terakhir studi praktek kerja di Industri smelter.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.