Bos Freeport: Smelter Tetap Dibangun Meski Tidak Menguntungkan
Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menegaskan, pembangunan pabrik pemurnian atau smelter di Gresik, Jawa Timur tetap dilakukan. Namun demikian, perkembangan pembangunan masih 5,8 persen.
"Tidak berlanjut dalam 4-5 bulan ini, kami praktis berhenti karena situasi di Gresik PSBB. Selain itu, tempat yang akan digunakan untuk bangun smelter juga terdampak pandemik, kontraktor utama juga. Kami praktis 5 bulan hampir gak ada kegiatan," ungkap Tony dalam diskusi virtual yang digelar Freeport, Senin (17/8/2020).
1. Freeport minta ke Kementerian ESDM agar dibolehkan menunda pembangunan smelter Bos Freeport: Smelter Tetap Dibangun Meski Tidak MenguntungkanPresiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas (IDN Times/Indiana Malia)
Tony mengungkapkan, sejak beberapa bulan lalu pihaknya telah menyampaikan permohonan penundaan pembangunan proyek ke Kementerian ESDM untuk jangka waktu 12 bulan.
Menurut Tony, sudah ada pemahaman dari pihak Kementerian ESDM, namun secara resmi belum dapat persetujuan.
"Kami akan tetap bangun di Gresik, bukan di tempat lain. Ada beberapa faktor logistik, dekat pelabuhan, dan petrokimia," katanya.
2. Proyek smelter tetap jalan walau tidak menguntungkan Tony menjelaskan, nilai tambah dari harga jual konsentrat ke tembaga katoda hanya 5 persen. Namun demikian, proyek smelter tetap dijalankan.
"Perlu dipahami itu komitmen Freeport walau pembangunan smelter bukan proyek yang menguntungkan," ujar dia.
3. Produksi PTFI mencapai 321 juta pon Diberitakan sebelumnya, produksi PTFI pada semester I 2020 mencapai 321 juta pon. Terjadi peningkatan 18,88 persen year on year (yoy). Sementara, produksi emas mencapai 341.000 ons atau tumbuh 7,91 persen yoy.
"Dari sisi non-operasi, tingkat produktivitas karyawan pun meningkat. Angka ini menunjukkan bahwa keluarga besar PTFI siap menyambut proses adaptasi kebiasaan baru,” ujar Tony.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.