Buka Pasar Eropa Jadi Siasat Antam dalam Tata Niaga Nikel
Jakarta: PT Aneka Tambang Tbk atau Antam memiliki strategi untuk menyiasati tata niaga nikel usai disetopnya kegiatan nikel ore pada oktober 2019 lalu.
Direktur Niaga Aneka Tambang Aprilandi Hidayat Setia mengatakan upaya yang akan dilakukan Antam adalah dengan menjaga produksi feronikel di smelter Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara dan mempertahankan pasar hasil hilirisasi nikel.
"Kita jaga terus kondisi produksi feronikel Pomalaa dan disamping juga mempertahankan pasar," kata Apriliandi dalam video conference, Kamis, 11 Juni 2020.
Ia mengakui, sebagian besar pasar hasil hilirisasi nikel Antam berada di Asia Timur, seperti Tiongkok, India, dan Korea. Namun karena kondisi perekonomian tidak menentu Antam berinisiasi untuk membuka jangkauan pasar hilirisasi nikel lebih jauh lagi yakni Eropa.
Ditambah, akibat pandemi virus korona (covid-19) pasar India terganggu. Salah satu pembelinya terkendala keuangan dan feronikel Antam sulit masuk ke wilayah tersebut karena kebijakan karantina wilayah (lockdown).
"Pada covid ini pembeli India sempat bermasalah sempat bermasalah dengan kondisi keuangan dan lockdownnya, sehingga target pasar kita alihkan ke Tiongkok. Kita juga jajaki kembali pasar Eropa," sebutnya.
Untuk ekspansi ke pasar Eropa, Antam akan menghubungi pembeli-pembeli lama dan menyiapkan logistik yang baik supaya hasil hilirisasi tersebut sampai ke Benua Biru tersebut.
Di sisi lain mengenai bijih nikel, Apriliandi menambahkan Antam akan menjual komoditas tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM terkait dengan Harga Patokan Mineral (HPM). Emiten berkode ANTM itu juga akan melakukan negosiasi kepada pihak smelter untuk menerima harga sesuai dengan HPM.
"Antam sudah mulai negosiasi ke pihak pembeli untuk dapat menerima dan membeli dengan harga HPM. Jadi ini yang sudah kami upayakan, dan sepertinya ada titik terang sehingga kita bisa jual bijih nikel ke domestik dengan sesuai regulasi pemerintah," tuturnya.
Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, Antam meyakini dapat membantu kinerja perusahaan di 2020. "Ini diharapkan bisa bantu pendapatan kita di 2020," tukasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.