Bupati dan Masyarakat Minta Perhatian Lebih dari PT Timah Tbk
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bangka Barat mendesak PT Timah Tbk memberikan perhatian lebih melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk wilayah Bangka Barat yang merupakan lokasi operasi PT Timah Tbk.
Karena itu Bupati Bangka Barat, Markus secara tegas menolak bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Timah Tbk untuk bantuan pendidikan bagi mahasiswa/mahasiswi Akademi Komunitas Presiden (AKP) yang hanya berjumlah Rp. 200 juta.
Dasar penolakan Markus karena nominal CSR perusahaan pelat merah tersebut dinilai sangatlah kecil dan tidak sebanding dengan keuntungan miliaran rupiah yang diperoleh PT Timah selama bertahun-tahun beroperasi di Bangka Barat. Bupati Markus didampingi Pj Sekda M. Effendi, Asisten Ekbang Rozali, Kepala DPM Nakertrans Rosdjumiati saat audiensi dengan PT Timah terkait keluhan masyarakat desa Belo Laut soal limbah KIP, Rabu (18/3). Bupati Markus didampingi Pj Sekda M. Effendi, Asisten Ekbang Rozali, Kepala DPM Nakertrans Rosdjumiati saat audiensi dengan PT Timah terkait keluhan masyarakat desa Belo Laut soal limbah KIP, Rabu (18/3). (Ist)
Markus menjelaskan pihak PT Timah melakukan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Selasa (17/3) terkait dana CSR untuk bantuan pendidikan mahasiswa Akademi Komunitas Presiden.
"Pihak PT Timah bertemu saya untuk menyerahkan dana CSR pendidikan yang hanya Rp 200 juta. Mohon maaf saja, bantuannya saya tolak karena tidak sesuai dengan keuntungan yang telah didapat selama ini. Saya sampaikan, CSR pendidikan ini untuk masyarakat Bangka Barat bukan untuk bupati. Tapi kok hanya segitu nominalnya, padahal keuntungan ratusan miliar didapat dari Bangka Barat. CSR Rp 200 juta PT Timah ini hanya Rp 50 juta lebih besar dibanding pihak ASDP, padahal ASDP keuntungannya jauh beda dengan Timah," kata Markus di Muntok, Rabu (18/3).
Markus meminta pihak PT Timah buka-bukaan soal nominal dana CSR yang telah disalurkan untuk masyarakat Bangka Barat selama ini.
"Kita akan surati PT Timah agar terbuka soal data CSR kepada masyarakat Bangka Barat selama tiga tahun terakhir, biar semua masyarakat tahu," tegas Markus.
Kepala Unmet PT Timah Muntok, Wiyono menjelaskan pihaknya akan menyampaikan permintaan Bupati Bangka Barat, Markus ke jajaran Direksi PT Timah Tbk.
“Akan segera kita sampaikan ke direksi,” ungkap Wiyono.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Bupati dan Masyarakat Minta Perhatian Lebih dari PT Timah Tbk, https://bangka.tribunnews.com/2020/03/20/bupati-dan-masyarakat-minta-perhatian-lebih-dari-pt-timah-tbk.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.