Capex Mencapai Rp920 milyar, PT Timah Berencana Tambah KIP
Klikbabel.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) berhasil menyerap dana belanja modal atau capital expended (capex) sebesar Rp920 miliar atau 40% dari total alokasi capex sebesar Rp2,3 triliun. Persereoan berencana menggunakan dana tersebut untuk menambah jumlah armada kapal produksi dan membiayai kegiatan eksplorasi tambang.
TINS membutuhkan dana belanja modal untuk rekondisi peralatan produksi, serta peningkatan kapasitas produksi yang meliputi pengadaan Kapal Isap Produksi (KIP). Juga akan dipakai untuk pengadaan kapal penambangan laut teknologi tepat guna, pengadaan peralatan asumelt dan fuming, juga untuk kegiatan eksplorasi dan pembukaan tambang besar.
“Fokus kita pada pengadaan kapal baru, kemudian sebagian untuk membayar termin pertama dari peningkatan smelter. Jadi yang sudah terserap sekitar 40%,” ujar Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra di Jakarta, seperti dikutip dari okezone, Senin (28/8/2017).
Alokasi capex Rp2,3 triliun diperoleh TINS dari kas internal dan pendanaan eksternal, seperti penerbitan obligasi maupun pinjaman perbankan. Perseroan sendiri, berencana menerbitkan obligasi Rp1,2 triliun dan sukuk ijarah Rp300 miliar.
Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, hal ini adalah bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan total obligasi Rp2,1 triliun dan total sukuk ijarah Rp700 miliar. Obligasi ini terdiri dari dua seri, yaitu seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan kupon 8,5-9% dan seri B memiliki tenor lima tahun dengan kupon 8,75- 9,25%.
Untuk sukuk ijarah juga memiliki dua seri, yaitu seri A dengan tenor tiga tahun dan cicilan imbalan ijarahnya 8,5- 9% serta seri B memiliki tenor lima tahun dan cicilan imbalan ijarahnya 8,75-9,25%.
“Dana yang diperoleh dari obligasi sebagian besar atau sekitar 70% akan digunakan untuk belanja modal, sisanya 30% digunakan untuk pelunasan sebagian utang jangka pendek yang berasal dari fasilitas kredit modal kerja,” sebutnya.
Dari laporan tahunan PT Timah tahun 2016, per 31 Desember 2016, perseroan mempunyai 6 unit kapal keruk, 18 unit kapal isap produksi dan 3 unit kapal isap stripping.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.