Cerindo Capai Satu Target Pembangunan Smelter di Sulawesi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terobosan Perusahaan Listrik Negara PT (PLN) dalam menjamin pasokan listrik industri dan bisnis di Sulawesi, terutama untuk kebutuhan pengolahan dan pemurnian mineral (smelter), disambut baik para investor. Untuk komitmen lebih lanjut, para investor dan PLN menandatangani transaksi listrik dalam acara 'Welcome to Celebes (Celebrate of Energize Sulawesi), Senin (23/7) di Jakarta.
Dalam forum tersebut, PLN menandatangani perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi, salah satunya, PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo), perusahaan tambang yang kini tengah membangun smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menurut Direktur PT Cerindo Derian Sakmiwata, dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT Cerindo dan PLN, sebuah langkah besar telah dilakukan PT Cerindo dalam mempercepat target pembangunan smelter.
"Ini merupakan progres dan capaian besar bagi kami dalam membangun smelter. Kami tentu sangat mengapresiasi kerja sama ini. Sesuai komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, kini kami bisa fokus mengejar target pembangunan smelter kami yang kini sedang berjalan," kata Derian dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/7).
Derian mengatakan, pembangunan smelter PT Cerindo berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama pembangunan dua Line, tahap kedua dua line dan tahap ketiga pembangunannya empat line.
Ia menjelaskan, PT Cerindo yang baru beroperasi di akhir tahun 2017, dengan wilayah IUP seluas 6.785 hektar sudah menyerap tenaga kerja sekitar 900 orang yang 70 persen nya merupakan tenaga kerja lokal setempat.
“Dengan adanya jaminan listrik ini, kami berkeyakinan, industri smelter kami akan cepat beroperasi sesuai target yang direncanakan,” kata dia.
Pihak PLN sendiri berkomitmen penuh menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi. Terutama pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) yang tersebar di Sulawesi bagian tenggara.
"Smelter ini membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal. Karena itu, kami mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL, dan Energize pada hari ini," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda, saat acara 'Welcome to Celebes (Celebrate of Energize Sulawesi' pada Senin (23/7).
Huda menambahkan, untuk menunjang hal itu PLN telah menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi melalui program pembangunan pembangkit 35 ribu MW untuk pemenuhan listrik. Penambahan ini didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan. Pihak PLN menyebut angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Penambahan ini sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
"Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter," tambah Huda.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, Bambang Yusuf mengatakan, PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) merupakan pelanggan Premium Platinum PLN terbesar di Indonesia bagian Timur dengan total daya sebesar 350 Juta VA yang disuplay dari tegangan tinggi sebesar 150 ribu volt.
Realisasi daya ini akan berlangsung dalam tiga tahapan. Untuk tahap awal yang direalisasikan sebesar 118 juta VA yang akan dimulai pada Januari 2020. Tahap kedua pada Juni 2020 sebesar 100 juta VA, tahap ketiga pada Juni 2021 sebesar 150 juta VA.
Bambang menuturkan, pelanggan premium platinum seperti PT Cerindo ini akan menjadi prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik tanpa padam dan akan mendapat kompensasi apabila mengalami pemadaman diluar rencana.
'Ini langkah PT Cerindo menciptakan Indonesia raya. PLN berkomitmen penuh untuk mendukung industri skala nasional yang dibangun oleh PT Ceria demi menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional,” ujar Bambang.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.