Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan mempelajari upaya pemerintah China yang menyelidiki impor produk baja asal Indonesia. Hal ini menyusul munculnya keluhan industri baja di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Direktur Industri Logam Kemenperin, Doddy Rahadi mengungkapkan, pihaknya akan mempelajari terlebih dulu terkait upaya pemerintah China tersebut. Namun menurut dia, selama ini justru produk baja asal China yang menyerbu masuk ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kita akan mempelajari. Yang ada adalah produksi baja China yang membanjiri dunia, termasuk ke Indonesia," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Industry Association, Hidayat Triseputro membantah jika masuknya produk baja asal Indonesia membuat harga baja di China jatuh.
Menurut dia, jika ada serbuan produk baja Indonesia ke China, produk tersebut berasal dari perusahaan China sendiri yang ada di Indonesia.
"Itu baca beritanya, itu untuk produk stainless steel. Itu mungkin bisa juga investor China yang di Morowali yang ekspor ke sana. Kalau Jindal Indonesia saya sudah tanya, tidak ekspor ke sana," kata dia.
Meski demikian, jika sampai pemerintah China mengeluarkan kebijakan untuk menghambat ekspor produk Indonesia, hal tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar pada neraca perdagangan Indonesia dan China.
Upaya untuk membalas kebijakan China juga dinilai perlu dipikirkan, namun tergantung bagaimana tindak lanjut pemerintah China atas permasalahan ini.
"Ya nanti kalau diimplementasikan pasti berpengaruh, ekspor ke sana terhambat. (Aksi balasan) Ya nanti kita lihat bagaimana perkembangannya," tandas dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.