Cita Mineral (CITA) targetkan proyek smelter SGA kelar tahun 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) terus menggeber proyek smelter grade alumina (SGA) tahap II yang dikelola oleh anak usahanya, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
Deputy Finance & Accounting WHW Hidayat Sugiarto menyampaikan, saat ini pihaknya masih terus mengerjakan konstruksi smelter SGA yang berlokasi di Kalimantan Barat. Keberadaan smelter ini akan menambah kapasitas produksi SGA dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton.
Memang, harus diakui pandemi Covid-19 menghambat proses pembangunan smelter SGA tahap II lantaran tenaga kerja asing WHW selaku kontraktor belum bisa masuk ke Indonesia. Namun, proyek ini tetap ditargetkan selesai di tahun 2021 mendatang.
“Investasi untuk pembangunan smelter SGA tahap II adalah sebesar US$ 400 juta,” kata Hidayat kepada Kontan.co.id, Kamis (30/7).
Adapun sumber pendanaan proyek smelter tersebut berasal dari pinjaman bank dari dalam maupun luar negeri. Misalnya, OCBC NISP, LPEI Eximbank, UBS, OCBC, dan BNP Paribas.
Manajemen CITA optimistis, smelter SGA tahap II yang dikerjakan oleh WHW akan berdampak signifikan bagi kinerja perusahaan.
Berdasarkan materi paparan publik CITA, kebutuhan alumina di dalam negeri diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2025 mendatang. CITA memiliki potensi yang besar untuk meraup untuk dari bisnis hilir alumina. Pasalnya, hingga saat ini CITA melalui WHW merupakan satu-satunya produsen dan pemilik smelter SGA di Indonesia.
Sebagai informasi, CITA sudah memiliki satu smelter SGA. Adapun produksi SGA milik CITA per kuartal I-2020 mencapai 237.689 ton atau tumbuh 2,10% (yoy) secara tahunan.
Hidayat menyebut, pihaknya menargetkan produksi SGA di level 1 juta ton atau sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki smelter tersebut. “Sampai dengan bulan Juni lalu, target tengah tahun masih bisa dicapai,” imbuhnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.