Cita Mineral Peroleh Izin Ekspor 3,56 Juta Ton Bauksit
JAKARTA – PT Cita Mineral Tbk (CITA) memperoleh persetujuan ekspor 3,56 juta ton washed bauxite dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negara Kementerian Perdagangan. Persetujuan ekspor pada 4 Oktober 2017 tersebut diberikan menyusul rekomendasi ekspor dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Yusak Lumba Pardede, Direktur Cita Mineral, mengatakan perseroan akan kembali dapat mengekspor bauksit olahan sesuai kriteria yang disyaratkan. Ekspor bauksit akan melengkapi integrasi usaha Cita yang telah memiliki fasilitas pemurnian bauksit menjadi alumina (smelter grade alumina/SGA) melalui PT Well Harvest Winning Alumina.
“Kami berkeyakinan pemberian izin ekspor bauksit akan berdampak positif bagi konsolidasi kinerja perseroan dan entitas anak di masa mendatang,” kata Yusak, Senin (9/10).
Cita Mineral pada semester I 2017 membukukan pendapatan Rp231,23 miliar, naik 71% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp135,04 miliar. Seluruh pendapatan Cita berasal dari penjualan bauksit ke Well Harvest.
Well Harvest adalah perusahaan patungan antara Cita Mineral, China Hongqiao Group Limited, Winning Investment dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co.Ltd. Cita dan China Hongqiao menguasai masing-masing 30% dan 56% saham. Sisanya, dikuasai Winning Investment 9% dan Shandong 5%.
Smelter Well Harvest tahap 1 telah beroperasi sejak September 2016. Hingga akhir 2017, Well Harvest ditargetkan memproduksi satu juta ton alumina.(AT)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.