Covid-19 Tak Kunjung Selesai, Penerimaan Minerba Bisa Turun 20 Persen
JawaPos.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melihat, hingga April 2020, dampak Covid-19 belum terlalu terasa di sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba). Namun memasuki Mei 2020, sudah terjadi penurunan produksi hingga 10 persen dibandingkan periode sama 2019.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan, kondisi ini akan lebih buruk jika sampai akhir tahun pandemi belum berakhir. Apalagi, Covid-19 telah menurunkan permintaan dan membuat harga komoditas jatuh.
“Kalau (Covid-19 dan turunnya harga komoditas) ini berlanjut cukup lama, tahun 2020 ini akan ada penurunan penerimaan sekitar 20 persen,” ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (23/6).
Selain berdampak terhadap harga komoditas dan permintaan global, Covid-19 juga berdampak terhadap investasi di sektor minerba. Sejak menjadi pandemi, sejumlah proyek smelter pun ikut tertunda.
“Otomatis berhenti karena tenaga kerja, pendanaan, dan sebagainya,” ucapnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.