IMQ, Jakarta — PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) memproyeksi penjualan pada tahun ini sebesar Rp876,537 miliar.
Berdasarkan materi paparan publik yang dipublikasi Rabu (14/6), dengan perkiraan perolehan penjualan ini, perseroan mencangkan laba bersih sebesar Rp163,049 miliar.
Perkiraan ini menyusul aumsi nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini sekitar Rp13.300 per dolar AS, nilai LME US$10.000 per ton, total penjualan bijih nikel (smelter dan ekspor) sebanyak 947.615 ton dengan harga jual PT COR Industri Indonesia (CORII) US$20 per ton dan ekspor US$36 ton.
Sesuai dengan PP Nomor 1 Tahun 2017 dan Permen ESDM No. 5 Tahun 2017, perusahaan yang membangun smelter mendapatkan kuota ekspor bijih nikel kadar <1,70%, dengan jangka waktu lima tahun.
OLeh sebab itu, perseroan mendapatkan kuota sebanyak 1 juta ton per tahun (dari kapasitas input smelter FENi). Adapun target ekspor perseroan pada tahun ini sekitar 500.000 ton dan menjadi 1 juta ton pada 2018.
Saat ini, perseroan tengah membangun smelter FeNi yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah oleh CORII. Produk yang dihasilkan adalah ferro nikel (8-10% Ni) dengan menggunakan teknologi blast furnace.
Kapasitas produksi pabrik ini mencapai 100.000 ton per tahun, yang diperkirakan membutuhkan investasi sebanyak Rp1,7 triliun.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.