Dampak Corona, Luhut Perkirakan Investasi 500 Juta Dollar AS Bakal Melayang
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kordinator (Menko) Kemaritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, semenjak wabah virus corona mewabah, investasi di Indonesia ikut terhambat. PT Vale Indonesia misalnya yang sedang membangun smelter di Sulawesi dengan nilai investasi 5 miliar dollar AS. Proyeknya kini terhambat lantaran banyak pekerjanya asal China. "Sekarang ini investasi di Sulawesi kira-kira 5 miliar dollar AS, itu kalau dua bulan tertunda kita akan kehilangan 500 juta dollar AS. Dampak itu besar sekali terhadap ekonomi kita dengan kondisi seperti ini," katanya di Jakarta, Kamis (20/2/2020). . Menurut Luhut, pekerja di PT Vale Indonesia rata-rata merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Sebelum ramai virus corona, para pekerja tersebut pulang ke China untuk merayakan Imlek. Namun akibat mewabahnya corona, hingga kini para pekerja itu belum kembali ke Sulawesi. "Dan penundaan pegawai dari luar Indonesia itu berdampak kepada jalannya investasi di kita. Pas mau mulai konstruksi, terjadilah corona virus sehingga sekarang pegawai Tiongkoknya itu tertunda datang," ujarnya. Saat ini kata Luhut, pemerintah sedang membahas terkait izin pemulangan pekerja dari China ke Indonesia. Sebab, tanpa pekerja tersebut, proses konstruksi serta pembuatan lithium baterai tak berjalan sesuai rencana.
"Saat ini sedang kita selesaikan, apakah pegawai atau labour dari Tiongkok masih bisa dibolehkan datang ke Indonesia. Karena sebenarnya dari WHO tidak ada larangan dari Tiongkok ke Indonesia, kecuali Wuhan," ujarnya. Di sisi lain, Luhut mengaku investasi Vale Indonesia sempat terkendala analisis dampak lingkungan (Amdal). Namun, permasalahan tersebut telah dituntaskan oleh BKPM.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Corona, Luhut Perkirakan Investasi 500 Juta Dollar AS Bakal Melayang", https://money.kompas.com/read/2020/02/20/213100526/dampak-corona-luhut-perkirakan-investasi-500-juta-dollar-as-bakal-melayang. Penulis : Ade Miranti Karunia Editor : Yoga Sukmana
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.