Dana 20 Juta Dollar AS Belum Cair, Pembangunan "Smelter" Freeport Terancam Molor
JAKARTA — Rencana PT Freeport Indonesia untuk memulai proyek smelter atau pemurnian mineral di Gresik, Jawa Timur, pada Juni 2016, terancam molor.
Salah satu sebabnya, pemerintah hingga kini belum memberikan restu kepada perusahaan tersebut untuk mencairkan dana untuk membangun smelter yang disimpan di rekening penampungan (escrow account).
Manajemen PT Freeport sebelumnya telah mengajukan proposal pencairan dana di escrow account itu sebesar 20 miliar dollar ASatau setara Rp 264 miliar sejak 12 April 2016. "Kami belum mendapat tanggapan balik dari pemerintah," ujar Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama kepada Kontan, Selasa (26/4/2016).
Permintaan pencairan dana di escrow account ini sesuai dengan kesepakatan antara PT Freeport Indonesia dengan pemerintah pada medio 2015 yang lalu. Setoran duit ini sebagai jaminan keseriusan perusahaan tersebut untuk berinvestasi pada smelterdi Indonesia.
Di sisi lain, jaminan ini sebagai syarat agar Freeport tetap boleh melakukan ekspor konsentrat mineral. Dana itu sudah mencapai 115 juta dollar AS.
Dana tersebut boleh dicairkan lagi setelah PT Freeportmerealisasikan investasi pembangunan smelter yang biaya totalnya bakal mencapai 2,3 miliar dollar AS.
"Kami meminta pengembalian dana sebesar 20 juta dollar AS yang telah dikeluarkan untuk proyek smelter di Gresik," kata Riza.
Pekan lalu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengakui, sudah ada permintaan dari PT Freeport.
Namun, Bambang tak menjelaskan kendala yang menyebabkan pemerintah belum memberikan lampu hijau pencairan danaescrow account.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.