Darmin Kembali Gelar Rapat Pengolahan Limbah Smelter
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pagi ini menggelar rapat koordinasi (rakor) tentang penanganan ampas bijih atau limbah (slag) dari hasil pemurnian mineral atau industri smelter.
Dalam rakor kali ini, Darmin memanggil Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto ke kantornya, di Jalan Lapngan Banteng Timur, Jakarta Pusat. Harjanto tiba di kantor Darmin pada pukul 9.40 WIB.
Menurut agenda rapat, beberapa perwakilan dari kementerian terkait juga akan hadir, seperti perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang mengikuti rakor awal pembahasan slag mengatakan, di negara lain limbah itu bisa dijadikan bahan baku industri.
Sementara, di Indonesia limbah tidak dijadikan apa-apa. Kedatangan Airlangga ke Kantor Darmin untuk membahas jalan keluar masalah limbah ini.
"Berdasarkan standar dalam tanda petik bahan baku," ujarnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.