Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memanggil Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sore ini. Airlangga hadir di Kantor Darmin sekitar pukul 16.20 WIB.
Dari agenda Darmin yang tersebar di awak media, seperti dikutip Kamis (15/8/2019), rencananya Darmin membahas smelter.
Saat dikonfirmasi, Airlangga mengatakan akan membahas limbah padat (slag), meski tak secara rinci. Dia bilang, di negara lain limbah itu bisa dijadikan bahan baku industri.
"Soal slag, kalau slag kita lihat di berbagai negara di-treatment sebagai bahan baku untuk industri," kata Airlangga.
Sementara, di Indonesia limbah tidak dijadikan apa-apa. Kedatangan Airlangga ke Kantor Darmin untuk membahas jalan keluar masalah limbah ini.
"Berdasarkan standar dalam tanda petik bahan baku," ujarnya.
Dia melanjutkan, di negara lain seperti Jepang dan Korea dijadikan bahan baku semen.
"Bahan baku semen, kalau Korea dijadikan bahan baku semen, di Jepang, di negara lain," sambungnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.